no fucking license
Bookmark

Koorwilcambidik Tempuran Siap Cabut Izin PTM Sekolah Tak Ketat Prokes

Semua SD di Kecamatan Tempuran masih berlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) duka pekan terakhir. Senin perdana di bulan November, semua sekolah, tetap ramai dengan kegiatan belajar siswa yang di batasi jumlah dan waktu ditengah Pandemi Covid-19. Selain menunggu edaran perpanjangan BDR seperti apa, izin PTM dari Satgas Covid-19 di Kecamatan Tempuran, juga belum di cabut. Sesekali ada pihak sekolah tidak ketat melaksanakan protokol kesehatan selama PTM baik laporan dari orangtua dan atau masyarakat sekitar, Koorwilcambidik secara tegas siap mengevaluasi dan mencabut izin PTM di sekolah-sekolah tersebut. 


"Kami masih PTM pekan ini, dasarnya ya izin dari Camat selaku Satgas Covid-19 Kecamatan belum cabut izinnya, kan Dinas juga sempat bilang di pasrahkan ke setiap Kecamatan kewenangannya. Nah sekarang, masih menunggu apakah edaran BDR ada perpanjangan lagi, sifatnya saklek atau bagaimana? Kita siap jalankan, " Kata Koorwilcambidik Kecamatan Tempuran, H Rohyat Nurdin, Senin (2/11). 

Ia menambahkan, PTM ini bukan saja di Tempuran, tetapi juga ada di Kecamatan Cilebar dan Purwasari. Pada dasarnya, hasil konfirmasi bersama K3S, PGRI dan Gugus tugas Kecamatan, ya mereka berikan izin sebagai tindak lanjut dari imbauan sebelumnya untuk memasrahkan PTM sesuai zona wilayah dan keamanan Covid-19. Bahkan, PTM yang diberlakukan juga tidak cuma-cuma, karena pengetatan Protokol kesehatan menjadi wajib, seperti pembasatan jumlah siswa 50 persen, kemudian jam belajar hanya 1 jam untuk kelas 1,2 dan 3 sementara 1,5 jam untuk kelas 4,5 dan 6, sampai dengan pengadaan fasilitas sarana cuci tangan dan wajib masker. Karena, ia meyakini justru peluang penyebaran Covid-19 itu, lebih rentan terjadi di luar jam belajar PTM. Bisa jadi, karena BDR yang sulit termonitor penuh, anak di ajak orangtuanya ke supermarket, kerumunan dan hajatan misalnya, itu lebih berbahaya. "Ketika ada anak yang anggota keluarganya positif covid-19 seperti di Desa Lemahmakmur, ya kita langsung larang PTM, semua harus BDR  satu kelas, isolasi dari rumah sebagai upaya pencegahan, " Ujarnya.

Rohyat menambahkan, koorwilcambidik bersama Gugus harus aktif montoring sekolah selama PTM ini, bagaimana fasilitas sekolah, penerapan prokesnya maupun wajib maskernya. Jika tidak sempurna, pihaknya tinggal setop untuk tidak menyelenggarakan PTM di sekolah tersebut. Karenanya, orangttua wali murid maupun Komite, diharapkannya aktif melihat fasilitas Promes di sekolahnya dan melaporkan jika tidak ada yang di manfaatkan, biar pihaknya nanti sebut Oyat, yang akan menindaklanjutinya.."Sekarang kita tunggu edaran berikutnya dari Disdik, seandainya dirasa perlu untuk BDR secara saklek, tanpa disposisi ke tingkat Kecamatan juga, pasti kita setop, " Ungkapnya..(rd)
Posting Komentar

Posting Komentar

Close x