Kader Nasdem Dilaporkan Ke KPK

Seorang kader Partai Nasdem, Kisman Latumakulita melaporkan rekan separtainya Ahmad Ali dan Rusdi Masse Mapesessu ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia menduga Ahmad Ali dan Rusdi terlibat dalam kasus korupsi impor produk holtikultura.

“Pemahaman saya bahwa pejabat negara menerima fee itu gratifikasi, sehingga masuk dalam kategori pidana korupsi,” kata Kisman di depan Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 13 November 2020.

Kisman mengatakan mendasarkan laporannya pada berita investigasi Majalah Tempo edisi 2-8 November 2020. Barang bukti yang dibawa adalah satu eksemplar majalah itu yang dia serahkan ke KPK.

“Mereka berdua pejabat, dalam investigasi Majalah Tempo ini sangat jelas diuraikan tentang keterlibatan mereka berdua sebagai penerima fee,” ujar Kisman.

Hal ini dia sampaikan untuk mengklarifikasi pemberitaan Majalah Tempo edisi 31 Oktober 2020 bertajuk Jalan Tol Impor Buah.

Majalah Tempo bertajuk Jalan Tol Impor Buah memberitakan bahwa di kalangan importir buah sudah menjadi rahasia umum bahwa untuk mendapatkan izin kuota impor hortikultura melalui RIPH di Kementerian Pertanian dan persetujuan impor di Kementerian Perdagangan ada pungutan luar biaya resmi senilai Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogram.

Tiga orang importir bercerita untuk mendapatkan kuota mereka ditawari dua politikus senayan menyetor pungutan. Mereka menyebut secara spesifik Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali dan Ketua DPP Nasdem Rusdi Masse yang mengatur kuota impor buah di Kementerian Pertanian. Mereka disebut pernah memanggil para importir untuk membicarakan harganya.

Ahmad Ali membantah dirinya mengatur izin dan kuota impor buah melalui penerbitan RIPH Kementerian Pertanian. "RIPH namanya pengusaha kan pasti dapat karena mereka mengikuti prosedur," kata Ali di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, Kamis, 12 November 2020.

Ali mengakui ia memang pernah bertemu dengan Prihasto Setyanto di Pacific Place, tetapi tak mengakui kehadiran Helbelth dalam perjumpaan itu. Ali juga tak mengakui mengenal Helbelth. Selain itu, Ali membantah Prihasto mengetik RIPH dalam pertemuan mereka di Pacific Place.

"Saya enggak pernah ketemu satu pun pengusaha buah, bawang putih, terus apalagi dikatakan bahwa mengatur kuota," kata Ketua Fraksi NasDem di DPR ini.**#

Posting Komentar