no fucking license
Bookmark

Inspiratif, Cara Fordaru Cilamaya Sentuh Kegiatan Sosial Sampai Kebersihan

Forum Pemuda Dusun Tegalwaru (Fordaru) dibentuk sejak 17 Agustus 2020 lalu, namun meskipun lahir ditengah Pandemi Covid-19, forum yang berisikan anggota lintas profesi ini, sudah banyak berkontribusi bagi lingkungan, mulai kegiatan sosial keagamaan hingga persoalan lingkungan hidup dan kebersihan yang inspiratif.

Ketua Fordaru Cecep Saepudin mengatakan, Forum ini dubentuk pada 17 Agustus 2020 dan di resmikan Tokoh masyarakat Tegalwaru pada tanggal 9 september 2020. Pengurusnya, saat ini berjumlah 15 orang dari latar belakang berbeda, ada pesulap, pecinta reftile, guru, hingga pelajar. Dewan Penasehat Fordaru sendiri yakni seorang tokoh masyarakat di Tegalwaru Pak Imam Rosdiana, dan Dewan pembimbing  Mantri Endang Taudin. Saat ini Fordaru di ketuai olehnya sendiri wakilnya Erlan Maualana Yusuf. "Berdirinya fordaru ini, di dasari oleh kepedulian, serta motivasi untuk merangkul pemuda berpartisipasi aktif di dalam kehidupan bermasyarakat. Lebih-lebih bisa turut andil di dalam gerakan sosial untuk kemajuan lingkungan disekitarnya,"Katanya, Jumat (27/11).


Kegiatan pertama yang telah dilakukan sambung Cecep, adalah menyemarakan HUT RI 17 Agustus kemarin, kemudian menyambut tahun baru Hijriyah lewat program santunan kepada 70 anak yatim dan 50 jompo. Hingga saat ini, sebutnya, Fordari sedang fokuskan program pembersihan sampah. Kenapa program sampah ini di jamah oleh Fordaru? Sebab, aliran sungai di lingkungannya, sudah banyak di campuri dengan sampah yang berserakan, ditambah masyarakat juga bingung dengan akses pembuangan sampah seperti Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang tidak terkoordinir dengan baik. "Maka dari hasil dana swadaya rekan fordaru kami buat bak-bak sampah yang dibuat daro bambu, hingga terbuatlah 10 bak sampah dan kami sebarkan di 10 titik lingkungan masyarakat, " Katanya. 

Lebih jauh Cecep menambahkan, teknis pengangkutan sampah menumpuk ini, dilakukan oleh anggota fordaru yang di laksanakan setiap 2 hari sekali dan di kenakan jasa angkut Rp2 ribu. Wal hasil,  kini masyarakat bisa dimudahkan dalam membuang sampah tanpa harus membuang ke sembarang tempat.  Sementara tarif jasa angkut yang diberikan, sambung Cecep, tentu akan dikelola kelola kembali untuk keperluan membeli sarana dan prasarana penunjang, misalnya roda angkut, sapu, serokan, dan lainnya. Saat ini masyarakat yang sudah terdaftar dengan program sampah ini sudah ada 40 rumah, besar harapan masyarakat bak -bak sampah di buat lebih banyak lagi, karena warga semakin antusias dengan program ini. "Mudah mudahan dengan adanya gerakan ini, masyarakat bisa lebih sadar akan pentingnya hidup bersih dan bisa peduli akan lingkungannya dari sampah, apalagi saat ini kita sudah memasuki musim penghujan, " Pungkasnya. (Rd)
Posting Komentar

Posting Komentar

Close x