PGRI Minta Guru Honorer Jangan sampai Tertinggal Dalam Kebijakan Subsidi Pulsa

Ketum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas pemberian subsidi pulsa bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen.

Kebijakan ini dinilai sangat tepat karena menyelamatkan dunia pendidikan di masa pandemi COVID-19.

Ketua PGRi Nasional

"Subsidi pulsa ini ada karena kolaborasi Kemendikbud, Kemenkeu, Bapenas, dan Komis X DPR RI. Ini adalah kebijakan terbaik bagi dunia pendidikan," kata Unifah dalam pernyataan resminya, Rabu (2/9).

Unifah melanjutkan, keputusan Mendikbud Nadiem Makarim mengalokasikan dana Rp8,9 triliun untuk membantu siswa, guru, mahasiswa, dosen di masa pandemi merupakan bagian dari perjuangan PGRI.

"Mengapa kami memilih tidak bergabung dalam Program Organisasi Penggerak (POP) karena melihat suasana krisis imbas pandemi sehingga memerlukan perhatian yang tersendiri. Terima kasih pemerintah merespon dengan amat baik aspirasi PGRI," terang Unifah.

PGRI menyarankan pemerintah menyiapkan petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (juknis) agar subsidi tersebut tepat sasaran.

"Kami sangat berterima kasih apabila semua siswa, mahasiswa, guru, dan dosen dapat menerimanya," ucapnya.

Jika ada seleksi, lanjut Unifah, jangan tinggalkan guru honorer negeri/swasta yang selama ini mengisi kekosongan guru di sekolah.

Sedangkan yang berada di 3T atau daerah yang belum terjangkau internet maupun listrik dapat disediakan infrastruktur dasar agar peserta didik tidak tertinggal dengan saudara-saudaranya di daerah lain yang lebih siap.

"Mari kita bersama-sama membantu pemerintah, bahu membahu, memberikan yang terbaik agar hak atas pendidikan bagi anak-anak tetap dapat diterima dan kemampuan guru dapat meningkat," serunya.**esy/jpnn

Posting Komentar