Wajib Tahu Guys ! 10 Dampak Buruk Buat Pria yang Sering Keluarkan Air Mani, Apa Saja ?

Wajib Tahu Guys ! 10 Dampak Buruk Buat Pria yang Sering Keluarkan Air Mani, Apa Saja ?
Segala sesuatu yang berlebihan tentu menimbulkan efek buruk. Begitu juga dengan sperma yang diproduksi tubuh lelaki.
Dikutip dari eberita.org, sel sperma memiliki 2 jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Sel sperma pertama kali diteliti oleh seorang murid dari Antonie van Leeuwenhoek tahun 1677.
Foto ilustrasi : Pria

Pada kenyataannya sperma adalah sel yang sangat rapuh dan mudah sekali mati. Karenanya sangat penting sekali untuk menjaga pola hidup sehat terutama kesehatan yang erat kaitannya dengan reproduksi.
Ada berbagai macam hal yang dapat merusak kualitas sperma, salah satunya adalah terlalu sering melakukan onani.
Onani atau masturbasi adalah kegiatan mengeluarkan sperma dengan sengaja untuk mendapatkan kesenangan dari diri sendiri
Momen saat sel sperma berusaha masu ke dalam sel telur.
Kegiatan Onani atau masturbasi adalah sesuatu hal yang wajar namun apabila dilakukan dengan sewajarnya, jika hal tersebut dilakukan terlalu sering maka akan menimbulkan berbagai macam masalah negatif. Apa saja itu?
Akibat dari sering mengeluarkan air mani atau yang disebut dengan onani/masturbasi akan menimbulkan masalah yang beragam, karenanya sangat perlu untuk mengetahui dampak baik dan buruk dari mengeluarkan air mani.
Mengeluarkan air mani memang memiliki segi positif tersendiri namun semua itu akan berbalik menjadi negatif apabila dilakukan terlalu sering.
Berikut adalah berbagai macam dampak buruk akibat sering mengeluarkan air mani :
Apa akibat sering mengeluarkan air mani ?
sperma
Akibat sering mengeluarkan mani adalah beragam serta akan berbeda pada masing-masing individu. Dari beragam dampak buruk terlalu sering mengeluarkan air mani berikut adalah beberapa hal yang paling sering di alami oleh kebanyakan pelakunya :
Dampak buruk terlalu sering mengeluarkan sperma yaitu :
Impotensi merupakan gangguan yang sangat berbahaya apabila terlalu sering melakukan masturbasi. Gangguan pada saraf parasimpatik bisa sangat mempengaruhi kemampuan otak dalam merespons rangsang seksual.
Akibat dari hal tersebut adalah melemahnya kemampuan ereksi, bahkan jika terlalu parah bisa mengakibatkan terjadinya serangan impotensi.
2. Kebocoran katup air mani
Kerusakan saraf selain mempengaruhi kualitas ereksi ternyata juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada katup saluran keluar masuknya air mani.
Kerusakan pada katup tersebut akan menyebabkan mani kadang keluar walaupun penis tidak dalam keadaan ereksi.
3. Kebotakan
Jika terlalu sering melakukan masturbasi maka akan mengakibatkan gangguan hormon yang dapat mengganggu pertumbuhan rambut. Bahkan jika dibiarkan berlarut-larut maka akan mengakibatkan kebotakan.
4. Nyeri punggung dan selangkangan
Kontraksi otot pada saat mengalami orgasme bisa menyebabkan nyeri otot, terutama di area punggung dan selangkangan.
5. Rasa letih sepanjang hari
Jika seorang pria mengalami orgasme maka semua otot dalam tubuhnya akan mengalami kontraksi sehingga akan mengakibatkan terkurasnya sebagian besar stamina pria tersebut.
Jika orgasme dialami secara berulang maka kemungkinan besar pria tersebut akan mengalami kelelahan sepanjang hari serta mengantuk yang hampir tak terkira.
Demikian pula jika terlalu banyak melakukan masturbasi maka pria akan memaksa dirinya untuk terus melakukan kontraksi pada otot-otot di seluruh tubuhnya.
6. Ejakulasi dini
Jika terlalu sering melakukan masturbasi maka akan menderita ejakulasi dini karena otot sudah dilatih untuk menerima rangsangan yang sangat minim dengan respon yang maksimal.
Masalah lain yang timbul adalah berkurangnya sensitivitas terhadap sentuhan orang lain, dan lebih akrab dengan sentuhan diri. Terlalu sering melakukannya juga dapat memicu kulit lecet, pembengkakan organ intim karena tidak menggunakan pelumas.
7. Rasa bersalah
Masturbasi yang dilakukan akan berdampak negative pada kondisi psikologis, hal tersebut terjadi karena terjadi benturan antara kesenangan serta norma moral dan agama. Maka timbullah rasa bersalah yang sangat setelah melakukan masturbasi. Apalagi bila hal tersebut terlalu sering dilakukan.
8. Masturbasi kronis
Masturbasi kronis mempengaruhi otak dan kimia tubuh akibat kelebihan produksi hormon seks dan neurotransmiter. Meski dampaknya pada setiap orang berbeda, terlalu sering masturbasi dapat memicu gangguan kesehatan seperti kelelahan, nyeri panggul, testis sakit, atau rambut rontok.
Masturbasi berkaitan dengan berkurangnya produksi testosteron dan DHT. Berkurangnya produksi testosteron juga terkait dengan kebiasaan dan gaya hidup seperti konsumsi alkohol, merokok dan berolahraga.
Jika gaya hidup cenderung normal, namun memiliki kebiasaan masturbasi sebaiknya kurangi aktivitas seksual itu untuk mengurangi keluhan. Jika keluhan tak kunjung reda, hubungi dokter untuk pemeriksaan medis.
9. Masturbasi kompulsif
Masturbasi ini mempengaruhi kehidupan karena sudah menjadi kebiasaan. Sebagian pria yang masturbasi enam kali sehari bisa saja merasa produktif, sementara lainnya merasa sebaliknya.
Masturbasi kompulsif dapat berdampak negatif pada pekerjaan, hubungan dengan pasangan, harga diri, keuangan, dan sosial, jika tidak dapat menyeimbangkan antara kebutuhan pribadi dan hasrat.
10. Varikokel
Terlalu banyak mengeluarkan sperma(masturbasi/onani) pada pria juga ternyata dapat berakibat sangat fatal, yakni dapat mengakibatkan terjadinya gangguan varikokel yaitu seperti varises, namun varikokel terjadi di bagian alat kelamin pria. Varikokel dapat terjadi jika terlalu ekstrim dalam melakukan onani yakni dengan menjepit alat kelamin pria, hal ini dapat memicu terjadinya varikokel.
Maka dari itu diharapkan para kaum lelaiterutama remaja untuk sangat berhati-hati dalam mencari kepuasan untuk diri sendiri. Jangan melakukannya dengan terlalu ekstrim.
7 Fakta Sperma
Anda mungkin pernah mendengar berbagai informasi tentang sperma.
Ada yang bilang, mandi air panas bisa menurunkan kualitas sperma, nanas dapat membuat aroma sperma lebih enak atau ada wanita yang alergi terhadap sperma.
Mana yang mitos dan mana yang fakta, dilansir dari Womens Health, inilah penjelasannya.
1. Sperma bergerak dengan cepat sejak dikeluarkan dari tubuh pria.
Ini benar. Momen pertama ejakulasi mengandung sperma dengan konsentrasi yang paling tinggi, kata urolog Harry Fisch, M.D., profesor terapi kesuburan di Weill Medical College of Cornell University.
2. Sperma bisa hidup lebih lama dari yang Anda kira.
Biasanya sperma dapat hidup selama 48 jam di dalam tubuh wanita, setelah berhubungan seks. Dan sperma tetap ada di tubuh wanita selama lima hingga tujuh hari, tergantung seberapa bersahabatnya cairan serviks wanita.
Menariknya, cairan serviks akan melindungi sperma untuk hidup lebih lama di sekitar waktu ovulasi, di saat wanita mencapai puncak kesuburannya.
3. Frekuensi hubungan seks tidak menurunkan jumlah simpanan sperma.
Kebanyakan pria selalu punya simpanan sperma yang cukup banyak untuk dikeluarkan, kata ahli endokrin reproduktif Carrie Wambach, M.D., dari Southern California Reproductive Center di Los Angeles.
Ini artinya, sering ejakulasi memang dapat menurunkan volume sperma yang keluar. Tapi pada pria normal, sperma akan terus diproduksi di dalam tubuh mereka dalam jumlah yang tidak terbatas.
4. Temperatur dapat menurunkan jumlah sperma.
Ternyata, jumlah air mani berfluktuasi sesuai suhu. "Jumlah sperma cenderung rendah di suhu panas dan tertinggi di suhu dingin," kata Fisch, karena paparan panas dapat mengurangi jumlah sperma.
Yang dimaksud suhu panas di sini bukan hanya menyangkut cuaca tapi juga termasuk memangku laptop di pangkuan atau mandi air panas.
Suhu jacuzzi atau sauna yang bisa mencapai 40 derajat Celcius bisa menurunkan jumlah sperma secara drastis.
Bahkan, efek temperatur ekstrim ini bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Anda yang sedang dalam program ingin punya bayi, tidak dianjurkan mandi air panas atau mendekatkan organ vital Anda ke bend-benda bersuhu panas.
5. Nanas belum teruji dapat membuat aroma sperma lebih harum.
Sayangnya, belum ada ilmuwan yang terpikir untuk menguji apakah benar sperma bisa berbau harum jika pria memakan nanas. Sperma mengandung fruktosa (sejenis gula yang ada di dalam buah-buahan). Itu sebabnya, rasa sperma agak manis di lidah.
Tapi apakah makanan yang diasup pria bisa memengaruhi aroma dan rasa sperma? Belum ada penelitian ilmiah yang mengarah ke sana.
6. Sangat jarang ada wanita yang alergi sperma.
Memang ada wanita yang alergi terhadap sperma. Paparan sperma dapat membuat area vaginanya meradang dan kemerahan. Tapi, ini kasus yang sangat jarang terjadi.
"Jika menemui kasus seperti itu, yang pertama kali saya periksa adalah kemungkinan adanya infeksi jamur," kata Fisch. Jika Anda alergi sperma, pemakaian kondom akan dapat membantu mencegahnya.
7. Kesehatan pria memengaruhi kualitas spermanya.
"Kondisi sperma paling sehat adalah saat pria berusia di bawah 40 tahun. Dan akan lebih sehat lagi jika pria itu tidak merokok, tidak minum alkohol, menerapkan pola makan sehat dan jauh dari paparan polusi," kata Wambach. **