9 Kota Kabupaten di Jabar Risiko Sedang Covid-19, Lainnya: 17 Berisiko Rendah, dan 1 Berisiko Tinggi

Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, memaparkan posisi Jawa Barat (Jabar) dalam tren analisis mingguan Covid-19 yang terjadi hingga tanggal 2 Agustus 2020. Saat ini terdapat 9 Kota kabupaten risiko sedang, 17 risiko rendah dan satu risiko tinggi.

Dalam Angka perbandingan nasional, Jawa Barat tidak masuk dalam 10 Kabupaten Kota yang angka kasus tertinggi. Jabar pun tidak masuk ke dalam 10 kabupaten kota dengan angka lajunya insidensi tertinggi di Indonesia.

Pada angka nasional maka 6,8 persen dari seluruh kabupaten kota yang ada di Indonesia tidak tercatat adanya kasus Covid-19. Sebanyak 66 persen di kabupaten kota di Indonesia berjumlah kurang dari 100 kasus.

Kemudian 23,7 persen atau sekitar 122 kabupaten kota di Indonesia memiliki kasus 100-1000 kasus. Yang terakhir ada 18 kabupaten kota ini yang harus diperhatikan karena jumlah kasus berjumlah lebih dari 1.000 kasus.

"Kemudian ketika ditanya di mana posisi kabupaten kota di Jawa Barat dibandingkan dengan 514 kabupaten kota yang lain maka kita melihat bahwa Kota Depok menempati peringkat ke-18 jumlah kumulatif kasus tertinggi di Indonesia.

Yang kedua Kota Bekasi peringkat 19, Kota Bandung peringkat 33 yang sebenarnya yang terakhir Kota Banjar adalah peringkat 381," ujar dia di Gedung Pakuan, Kota Bandung 6 Agustus 2020.

Namun berdasarkan jumlah 100 ribu penduduk, yang awalnya kalau secara kumulatif Kota Depok menempati peringkat ke-18, sementara berdasarkan per 100.000 penduduk ini menjadi peringkat 65 Kemudian yang kedua adalah Kota Bekasi peringkat 119, kemudian Kota Cimahi peringkat 135. Paling rendah adalah Majalengka peringkat 455, kemudian di Ciamis peringkat 444, dan Cianjur peringkat 437.

"Semakin besar peringkatnya maka semakin kecil angka yang ditemukan kasus di sana," kata dia.

Terkait dengan angka kematian di seluruh Indonesia, berdasarkan data terakhir 43,77 persen kabupaten di seluruh Indonesia atau sekitar 225 kabupaten Kota tidak memiliki angka kematian karena Covid-19.

"15,8 persen atau 78 kabupaten kota memiliki angka kematian Covid-19 sebanyak 1 orang. Kemudian 28,6 persen angka kematian 2 sampai 10 orang dan 12,45 persen angka kematian lebih dari 10 dan yang tertinggi adalah di Kota Surabaya 790 kematian," ujar dia.

Dewi pun mengungkapkan, Jawa Barat tidak masuk sama sekali dalam top 10 kabupaten kota dengan angka kematian per 100.000 penduduk yang tinggi namun banyak termasuk di dalam yang terendah.

Untuk angka kematian karena Covid pada pekan terakhir kemarin, peringkat Jawa Barat yang pertama adalah Kota Bandung di peringkat 18, Kota Depok peringkat 21, dan Kota Bekasi peringkat 30. Kemudian dimulai dari Sukabumi, Karawang, Pangandaran Kota Sukabumi tidak tercatat kematian karena Covid-19.

"Kemudian berdasarkan angka kematian, Depok berada diperingat 63,kota Bogor peringkat 76, Kota Bandung 78.Namun kita temui ada peringkat di atas 200 di atas 300 dan yang terakhir adalah 6 kabupaten kota ini tidak tercatat angka kematian di sana," kata dia.

Ketika melihat penambahan angka mingguan di Jabar, di pekan terkahir terjadi peningkatan di 44,4 persen, mungkin karena jumlah pemeriksaan bertambah. Pihaknya kini memiliki alat untuk deteksi peningkatan kasus dalam seminggu.

"Hasilnya Kota Depok alami kenaikan 86,4 persen, sebelumnya dalam seminggu kemarin 59 kasus kini jadi 110, kota Bekasi 55,3 persen, sebelumnya 76 kasus kemudian menjadi 118 ini adalah alat yang kita gunakan untuk di daerah yang difokuskan terutama harus peningkatan dan pencegahan kematian," kata dia.

Dia menambahkan, Per tanggal 2 Agustus Kabupaten Kota di Jabar masuk resiko rendah dan sedang tapi pekan terkahir ada yang masuk ke resiko tinggi. Ternyata jumlah kasus sedang puncak dalam satu minggu terkakhir baik ya v dirawat dan suspect sehingga bergeser

"Saat ini ada 9 Kota kabupaten resiko sedang, dan 17 resiko rendah dan satu resiko tinggi. Dan level kewaspadaan ini angkabya bergerak. Jadi ada satu daerah yang turun dari sedang ke tinggi. Kemudian ada dua daerah yang naik dari sedang ke rendah dan tiga daerah turun dari rendah ke sedang,"kata dia

Dia menambahkan, secara umum penanggulangan Covid-19 di Jabar alami kemajuan luar biasa, namun tetap harus mengejar kekurangan.akan tetapi pihaknya tetap mengapresiasi semua yang telah dilakukan pemerintah provinsi, Kota maupun Kabupaten.***PR

Posting Komentar