Tren Bersepeda Dikhawatirkan Memicu Klaster Baru Covid-19

Aktivitas bersepeda yang belakangan ini menjadi tren di tengah masyarakat, termasuk Kota Medan, Sumatra Utara, dikhawatirkan memicu klaster baru penularan covid-19. Apalagi jika para pesepeda tak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Temuan kami di lapangan, warga yang berolahraga masih banyak yang membawa anak kecil, bahkan balita, tanpa menggunakan masker dan membentuk kerumunan di seputaran Lapangan Merdeka (Medan)," ujar Kepala Satpol PP Sumatera Utara, Suriadi Baharung, Selasa, 28 Juli 2020.

Dia mengungkapkan, dalam kegiatan pengawasan yang dilakukan di Lapangan Merdeka, pada Minggu, 26 Juli 2020, para personel Satpol PP Sumut dan Polri banyak melakukan tindakan penertiban terhadap para pesepeda. Terutama terkait penegakan protokol kesehatan covid-19.

Naik Sepeda Pagi hari

Tidak sedikit dari para pesepeda tak menjaga jarak, terutama saat sedang duduk beristirahat di sepanjang trotoar Lapangan Merdeka.

Meskipun, jumlah pesepeda di kawasan Lapangan Merdeka Medan berkurang dari pekan sebelumnya, tetapi ia melihat jumlah pesepeda yang tidak mengenakan masker malah lebih banyak.

"Bahkan ada yang tidak terima saat ditegur petugas untuk disiplin protokol kesehatan. Anak-anak dan lansia yang ikut bersepeda pun banyak yang tidak mengenakan masker, padahal mereka lebih rentan terinfeksi covid-19," tuturnya.

Suriadi mengatakan, aktivitas bersepeda yang kini menjadi tren memang menjadi kegiatan yang dapat menyehatkan badan dan meningkatkan kekebalan tubuh. Namun ia yakin, bila tidak diiringi dengan disiplin penegakan protokol kesehatan, aktivitas bersepeda dengan keramaian malah bisa memicu klaster baru penularan virus.

"Petugas akan menghentikan pesepeda yang tidak mengenakan masker dan membubarkan kerumunan. Bukan hanya di Lapangan Merdeka, tindakan yang sama juga akan dilakukan di lokasi-lokasi lain yang kerap menjadi tempat para pesepeda bertemu atau berkumpul," tegasnya**

Posting Komentar