no fucking license
Bookmark

KPK Akan Panggil Nadiem Makarim Terkait Kisruh POP Kemendikbud

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bakal mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, terkait polemik Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud. Ini dilakukan untuk mengklarifikasi, menyusul mundurnya Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan PGRI dari POP Kemendikbud.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bakal mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, terkait polemik Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud. Ini dilakukan untuk mengklarifikasi ke Nadiem, menyusul mundurnya Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan PGRI dari program tersebut.

“Kita rencana mengundang pak Menteri ke mari (KPK) bersama Irjen dan Dirjennya. Jadi mungkin itu salah satu agenda kita sampaikan akan menelaah (POP Kemendikbud) tersebut,” kata Wakil Ketua KPK, Lili Pantauli Siregar dalam diskusi daring ‘Menjaga Integritas Dalam Implementasi Kebijakan PPDB’, Kamis (29/7). Demikian dikutip dari jawapos.

Mantan Wakil Ketua LPSK ini pun berujar, lembaga antirasuah akan siap mengawasi polemik POP yang membuat Muhammadiyah, NU dan PGRI mundur. Hal ini yang membuat POP Kemendikbud menuai kontroversi.

“Kami memang terhadap POP memberi perhatian. Kita akan melihat dan membantu kementerian terhadap pelaksanaan tersebut,” cetus Lili.

Sementara itu, Nadiem menyatakan, membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan untuk mengevaluasi POP Kemendikbud. Dalam evaluasi tersebut, Kemendikbud akan mengundang pihak eksternal.

“Kami memutuskan untuk melakukan evaluasi 3-4 minggu, kita ingin mengundang pihak eksternal untuk melihat sistem kita. Tolong berikan penilaian sistem seleksi kita,” tegas Nadiem.

Mendikbud Makarim

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim telah meminta maaf kepada NU, Muhammadiyah dan PGRI soal kisruh Program Organisasi Penggerak (POP). Dia mengharapkan, ketiga organisasi besar tersebut bersedia memberikan bimbingan dalam melaksanakan programnya.

“Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala keprihatinan yang timbul dan berharap agar tokoh dan pimpinan NU, Muhammadiyah, dan PGRI bersedia untuk terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program yang kami sadari betul masih belum sempurna,” ucap Nadiem, Selasa (28/7).

Nadiem menyebut, niat awal dari program POP Kemendikbud adalah bermitra dengan para penggerak pendidikan untuk selanjutnya menemukan inovasi yang dipelajari pemerintah. Tujuan akhirnya adalah agar program yang tepat bisa diterapkan dalam skala nasional.

“Hanya satu misi program kami, mencari jurus dan pola terbaik untuk mendidik penerus negeri ini,” cetus Nadiem.

Posting Komentar

Posting Komentar

Close x